Kelemahan Sistem Belajar Kebut Semalam
Kawan - kawan mungkin sudah tidak asing lagi dengan metode belajar sistem kebut semalam, yang biasanya dilakukan pada saat hendak ujian. Sistem belajar langsung dalam satu malam atau sering disebut sistem kebut semalam sebelum ujian ini sebenarnya sangatlah kurang baik karena memaksakan diri untuk banyak belajar dalam waktu singkat.
Jika Kawan Kapsul tetap ingin pintar dalam jangka panjang sebaiknya sistem ini dihindarkan lalu melakukan sistem belajar dengan cara mencicil, aturlah waktu untuk belajar dan kembali mengulangi pelajaran dalam selang waktu tertentu. Dr. Rohrer dan koleganya Dr. Harold Pashler di University of California, San Diego AS meninjau beberapa studi yang meneliti pengaruh pengaturan waktu terhadap kemampuan mempertahankan informasi baru.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang-orang yang belajar satu topik secara berlebihan dan terus-menerus mengulang suatu materi setelah menguasainya dengan baik memang berhasil mendapat skor lebik baik. Namun setelah diuji kembali beberapa minggu setelahnya, skor mereka lebih rendah dibandingkan dengan orang yang segera beralih ke topik lain setelah menguasai materi.
kesimpulannya adalah cara Kawan Kapsul belajar yang dilakukan secara berlebihan tidak memberikan keuntungan berarti, begitu tulis Dr. Rohrer dan rekannya dalam jurnal Current Direktions in Psychological Science pada bulan Agustus 2007. sejumlah studi telah menunjukan bahwa mengatur waktu belajar dalam periolde tertentu jauh lebih efektif ketimbang menumpuk semuanya sekaligus dalam satu sesi belajar.
Kini, tim Dr. Rohrer berhasil menemukan trik pengaturan waktu terbaik agar informasi baru yang dipelajari dapat awet di otak. Jika Kawan Kapsul akan menghadapi ujian dalam 10 hari ke depan, beri selang satu hari diantara sesi belajar. namun jika Kawan Kapsul ingin mempertahankan informasi tersebut selam 6 bulan, beri selang satu bulan baru ulangi pelajaran tersebut.
Dr. Rohter mencontohkan, akan lebih bijak jika seorang siswa mempelajari 10 kosa kata baru per minggu dan mengulangi 10 kata lainnya, ketimbang belajar 20 kata baru sekaligus dalam seminggu. sama halnya dengan matematika. ketimbang memfokuskan sepenuhnya pada materi yang baru saja dipelajari, pelajaran matematika seharusnya menyertakan sejumlah contoh soal seputar meteri yang baru dipelajari, pllus sejumlah soal pengulangan.
Nah, bagaimana Kawan Kapsul jika sudah mengetahui sekarang tentang belajar yang baik. dan belajar sistem kebut semalam akankah Kawan Kapsul merubah metode belajarnya sekarang?? selamat belajar
Jika Kawan Kapsul tetap ingin pintar dalam jangka panjang sebaiknya sistem ini dihindarkan lalu melakukan sistem belajar dengan cara mencicil, aturlah waktu untuk belajar dan kembali mengulangi pelajaran dalam selang waktu tertentu. Dr. Rohrer dan koleganya Dr. Harold Pashler di University of California, San Diego AS meninjau beberapa studi yang meneliti pengaruh pengaturan waktu terhadap kemampuan mempertahankan informasi baru.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang-orang yang belajar satu topik secara berlebihan dan terus-menerus mengulang suatu materi setelah menguasainya dengan baik memang berhasil mendapat skor lebik baik. Namun setelah diuji kembali beberapa minggu setelahnya, skor mereka lebih rendah dibandingkan dengan orang yang segera beralih ke topik lain setelah menguasai materi.
kesimpulannya adalah cara Kawan Kapsul belajar yang dilakukan secara berlebihan tidak memberikan keuntungan berarti, begitu tulis Dr. Rohrer dan rekannya dalam jurnal Current Direktions in Psychological Science pada bulan Agustus 2007. sejumlah studi telah menunjukan bahwa mengatur waktu belajar dalam periolde tertentu jauh lebih efektif ketimbang menumpuk semuanya sekaligus dalam satu sesi belajar.
Kini, tim Dr. Rohrer berhasil menemukan trik pengaturan waktu terbaik agar informasi baru yang dipelajari dapat awet di otak. Jika Kawan Kapsul akan menghadapi ujian dalam 10 hari ke depan, beri selang satu hari diantara sesi belajar. namun jika Kawan Kapsul ingin mempertahankan informasi tersebut selam 6 bulan, beri selang satu bulan baru ulangi pelajaran tersebut.
Dr. Rohter mencontohkan, akan lebih bijak jika seorang siswa mempelajari 10 kosa kata baru per minggu dan mengulangi 10 kata lainnya, ketimbang belajar 20 kata baru sekaligus dalam seminggu. sama halnya dengan matematika. ketimbang memfokuskan sepenuhnya pada materi yang baru saja dipelajari, pelajaran matematika seharusnya menyertakan sejumlah contoh soal seputar meteri yang baru dipelajari, pllus sejumlah soal pengulangan.
Nah, bagaimana Kawan Kapsul jika sudah mengetahui sekarang tentang belajar yang baik. dan belajar sistem kebut semalam akankah Kawan Kapsul merubah metode belajarnya sekarang?? selamat belajar
0 Response to "Kelemahan Sistem Belajar Kebut Semalam"