Privasi Itu Penting!
Mungkin menurut kamu kepo itu hal
yang sepele, tapi tahu nggak kalau itu bisa berdampak buruk bagi orang yang
kamu kepoin? Masyarakat kita masih belum sepenuhnya sadar bahwa privasi adalah
hal yang paling vital dalam diri seseorang. Kita suka kepoin seseorang
seenaknya dan tanpa rasa bersalah.
Memangnya seberapa pentingnya sih
privasi bagi kehidupan manusia, sampai-sampai ngepoin orang aja bisa berakibat
buruk bagi target kepo kita itu? Langsung simak aja yuk!
1.
Privasi adalah acuan untuk mengatur hidup
Privasi punya peran penting
untuk membentuk perilaku manusia. Ini karena privasi adalah salah satu faktor
yang akan dipertimbangkan seseorang ketika harus mengambil sebuah
keputusan penting dalam hidupnya.
Misalnya, seseorang istri yang
sedang mengalami konflik rumah tangga (perceraian), dia merasa harus
menceritakan privasinya kepada teman atau keluarganya, dengan harapan dia bisa
mendapatkan masukan atau solusi dari mereka. Dengan menceritakan privasinya,
dia punya pertimbangan-pertimbangan yang bisa memengaruhinya dalam mengambil
keputusan: apakah dia akan mantap bercerai atau tetap mempertahankan rumah
tangganya.
Tentu dia nggak akan menceritakan
masalah itu pada orang lain. Dia hanya mau keputusan besarnya dalam
hidup dipengaruhi oleh orang-orang yang memang dia percaya, bukan mas atau
mbak random yang tiba-tiba menghakiminya.
Privasi merupakan sebuah alat
sekaligus acuan seseorang untuk mengontrol hidupnya. Kalau hal-hal yang
sebenarnya privat ini diketahui orang lain, sama aja kita seperti
memberikan orang lain itu kontrol atas hidup kita. Dan kita akan kehilangan
kekuatan untuk bisa mengatur hidup kita sendiri.
2.
Menghargai dan Menghormati
Meskipun orang yang kamu kepoin itu
nggak punya rahasia penting untuk disembunyiin, bukan berarti dia punya
kewajiban menceritakan segala hal yang dia tahu ke kamu, ‘kan? Sikap
saling menghargai dan menghormati dalam kehidupan sosial itu penting.
Pentingnya kita menjunjung rasa saling menghargai dan menghormati dalam
kehidupan sosial adalah agar terciptanya keharmonisan dan kerukunan antar
manusia.
Bisa kita bayangin, gimana kacaunya
kehidupan ini kalau sesama manusia aja nggak ada rasa saling menghargai dan
menghormati. Satu sama lain akan saling menghujat dan merendahkan derajat
masing-masing. Lagipula, kita juga harus menyadari hakikat kita sebagai makhluk
sosial, dimana kita hidup di dunia pasti membutuhkan manusia lain.
Karena kita saling membutuhkan, maka
kita pun harus saling menghormati satu sama lain. Kamu nggak punya hak apa-apa
untuk tahu privasi orang lain. Yang kamu punya adalah kewajiban untuk
menghormati orang lain.
3.
Privasi itu Penting Untuk Reputasi Seseorang
Privasi itu punya kemampuan untuk
menjaga reputasi seseorang. Memang apa pentingnya reputasi bagi seseorang?
Reputasi itu adalah hasil pandangan orang lain terhadap kita. Ketika reputasi
kita buruk di dalam pandangan orang lain, kita nggak akan dipercaya lagi oleh
orang lain.
Contohnya, kamu adalah seorang
pimpinan dalam sebuah perusahaan. Ketika reputasi dinilai bagus oleh karyawan
yang lain, kamu pasti masih akan dipercaya untuk memimpin mereka — bahkan kamu
juga diberi kesempatan untuk naik jabatan. Tapi kalau reputasimu buruk di hadapan
karyawan yang lain, apakah kamu masih dapat kepercayaan? Apakah kamu masih bisa
mendapat kesempatan?
Nah, lalu apa hubungannya dengan
privasi? Ketika privasimu terbongkar, pengalaman-pengalaman burukmu yang sudah
berlalu dan kamu simpan baik-baik ternyata diketahui orang lain. Itu bisa
merusak reputasi baik yang udah melekat padamu. Untuk bisa mengembalikan
reputasi itu butuh usaha yang sangat ekstra. Butuh waktu yang lama, karena
membangun reputasi itu sama halnya dengan membangun kepercayaan.
Oleh karena itu, kita juga harus
bisa ngejaga privasi diri kita sebaik mungkin. Kalau kamu nggak mau dikepoin
orang, kamu juga jangan memancing orang lain untuk ngepoin kamu.
4.
Zona pribadi
Privasi itu membantu seseorang untuk
menciptakan zona-zona berbeda dalam hubungan sosial yang ia miliki.
Maksudnya? Gini, setiap orang pasti menciptakan batasan-batasan tersendiri
dalam menjalin hubungan dengan sekitarnya. Dan privasi adalah sebuah zona atau
tempat dimana setiap orang akan meletakkan hal-hal yang sangat pribadi.
Setiap orang butuh tempat untuk
mengeksplorasi dirinya sendiri tanpa ada distraksi dari pihak-pihak luar.
Disini lah seseorang bisa merasa sangat nyaman dan bebas mengekspresikan
dirinya yang sebenarnya. Dan disini lah pentingnya sebuah privasi.
5.
Membangun Kepercayaan
Privasi juga salah satu faktor
pembentuk kepercayaan seseorang. Di dalam setiap hubungan yang kita jalin, baik
hubungan keluarga, pertemanan, percintaan atau pekerjaan: semuanya didasari
oleh rasa kepercayaan. Kita biasa menceritakan hal-hal pribadi kita pada
orang-orang yang memiliki hubungan erat dengan kita, seperti sahabat atau
keluarga.
Kita juga mempercayai seorang dokter
atau psikolog mengenai kesehatan kita. Ketika kita menceritakan privasi kita
pada seseorang, itu artinya kita udah percaya dengan orang itu. Coba bayangin
apa jadinya kalau kepercayaan kita dirusak?
6.
Kebebasan dalam berpikir dan berekspresi
Privasi juga adalah kunci utama bagi
kebebasan seseorang. Coba bayangin, teman kamu ada yang tiba-tiba nanyain
kamu masih perawan atau perjaka, dan dia maksa kamu jawab pertanyaannya. Kamu
risih nggak? Atau gimana reaksimu ketika kamu tahu ternyata ada orang yang niat
banget buat kepo atau stalking media sosialmu, sampai-sampai dia tahu
banget apa yang udah kamu posting?
Orang-orang masih banyak yang
beranggapan, kalau nggak ada yang kita sembunyiin, kenapa mesti takut dan
risih? Padahal, walau kita nggak punya rahasia yang besar sekalipun, kita
tetap punya hak untuk nggak menjawab atau menunjukkan sesuatu ke orang lain.
Lagipula, apakah pertanyaan-pertanyaan seperti itu pantas dan sopan?
Ketika kita merasa selalu
diawasi oleh orang lain, kita pasti akan ngerasa risih dan nggak nyaman.
Kenapa? Karena pada dasarnya setiap orang memiliki sebuah ruang personal yang
menunjukkan jarak yang kita pilih dan ambil terhadap orang lain. Selain
itu, kita sebenarnya memiliki harapan tersendiri terhadap perilaku non
verbal (bukan lisan) orang lain kepada kita. Ketika perlakuan orang lain ke
kita nggak sesuai dengan harapan kita, kita pasti akan merasa risih atau marah.
Hal ini dijelaskan dalam sebuah teori komunikasi, yaitu Expectancy
Violations Theory.
7.
Menjaga privasi memungkinkan seseorang untuk bertobat
Menjaga privasi itu memberikan kita
kesempatan berubah menjadi orang yang lebih baik. Kita bisa memperbaiki hidup
tanpa khawatir atau takut orang akan tahu kesalahan-kesalahan yang udah pernah
kita lakuin dulu.
Contohnya, seorang mantan narapidana
yang baru saja keluar dari penjara, dia berusaha keras untuk memperbaiki
hidupnya dan berubah menjadi orang yang lebih baik. Oleh karena itu dia
menyimpan status mantan narapidana-nya itu baik-baik, dengan harapan dia bisa
diterima kembali oleh masyarakat.
Nah, keinginan dia untuk berubah dan
memperbaiki hidupnya itu nggak akan bisa terwujud ketika masa lalu dia yang
buruk diketahui oleh publik. Dia bisa jadi akan mendapat penghakiman
terlebih dahulu dari masyarakat. Padahal, penghakiman itu tidak
akan memotivasi kita untuk berubah atau bertobat.
8.
Untuk melindungi diri sendiri
Seseorang mungkin punya
rahasia-rahasia yang memalukan yang ingin disimpan rapat-rapat. Dia nggak ingin
hal itu diketahui orang banyak, demi melindungi dirinya sendiri.
Sebagai contohnya nih, kamu mengidap depresi klinis, dan kamu berusaha
menutupinya karena kamu tahu bahwa penyakit itu punya stigma buruk
di masyarakat. Kamu tahu bahwa meskipun kamu mengidap depresi, kamu tetap
bisa berfungsi sebagaimana seorang manusia. Tapi, kamu juga tahu bahwa
masyarakat belum tentu mau mengerti hal itu. Kamu pun menyembunyikan
depresimu supaya dapat diterima lingkaran-lingkaran sosialmu.
Masyarakat kita sangat lihai soal
urusan hakim-menghakimi. Orang-orang yang nggak tahu apa-apa tentang kita bisa
aja menghakimi dan nge-bully kita seenaknya aja. Mempertimbangkan fenomena ini,
sangat penting bukan sebuah privasi itu?
9.
Pengembangan diri
Memang, pelanggaran-pelanggaran
privasi seseorang belum selalu diakui sebagai tindakan kriminal. Tapi
ini punya efek serius lho buat perkembangan psikologis manusia. Terbongkarnya
privasi seseorang bisa menyebabkan orang itu merasa terkekang, terhakimi, dan
kehilangan kepercayaan pada orang lain. Seseorang bisa mengalami trauma karena
kehilangan privasinya.
Contohnya: ketika kamu menceritakan
privasimu pada teman atau saudara kamu yang sangat kamu percaya, tetapi mereka
malah membocorkannya ke orang lain. Kamu pasti shock dan nggak nyangka
ternyata orang yang kamu percaya aja bisa berbuat hal seburuk itu padamu.
Karena kamu trauma degan hal seperti
itu, kamu jadi hilang kepercayaan pada orang-orang di sekitarnya. Dan kamu akan
sulit dalam menjalin sebuah hubungan baru dengan orang lain. Dia kehilangan
kebebasan untuk bisa berpendapat dan berekspresi. Dan itu sama aja dia telah
kehilangan hak untuk hidup.
Setiap orang pastinya punya privasi
masing-masing kan? Dan setiap orang juga pasti nggak ingin privasinya diganggu
oleh orang lain. Jangan sampai hobi kepo kamu itu ngerugiin orang lain.
Privasi seseorang itu nggak untuk dinikmati dan jadi bahan gosipan orang lain,
itu sama sekali nggak sopan.
Mulai sekarang kita harus semakin
sadar akan pentingnya sebuah privasi. Hormati privasi orang-orang, selayaknya
kamu juga ingin privasimu dihormati. Dan yang pasti, kamu harus bisa ngejaga
privasi kamu sebaik mungkin.
0 Response to "Privasi Itu Penting!"