Inspirasi dari Stephen Hawking
Anak Fisikawan pasti sudah tau siapa Stephen Hawking, dia adalah Fisikawan
dan ahli dibidang Fisika Teoritis yang merupakan bidang saya sewaktu kuliah dan
menurut saya dia setara atau sekelas dengan Albert Estein dan dia ahli di bidang
Fisika Kuantum. Bila disuruh menyebut ilmuwan paling berpengaruh di era
sekarang ini, nama Stephen Hawking
bisa dipastikan berada di posisi teratas. Karyanya yang dipublikasikan pada
1988 “A Brief History of Time”merupakan salah satu karya terpenting dalam
pengetahuan dan akan terus dipelajari sepanjang masa. Teori lubang hitam dari
Hawking, setara dengan teori relativitas Einstein dan teori evolusi dari
Darwin.
Hebatnya, Hawking menciptakan karya-karya pengetahuan terpenting sepanjang sejarah peradaban di saat dirinya terkena sklerosis lateral amiotrofik (ALS). Penyakit yang membuatnya lumpuh dan harus mengandalkan kursi roda untuk aktivitasnya tersebut,ternyata tak menghalanginya untuk terus berkarya. Meski untuk menulis ia harus dibantu voice synthesizer yang terhubung pada sebuah komputer, tapi tekadnya sangat besar untuk terus berkarya, mengatasi keterbatasannya tersebut.
Kisah kehidupan Stephen Hawking, antara lain diceritakan dalam film “The Theory of Everything”, yang rilis November 2014 lalu. Ceritanya diangkat dari buku “Travelling to Infinity: My Life with Stephen” karya Jane, istri Hawking, dan dibintangi oleh Eddie Redmayne serta Felicity Jones.
Digambarkan, bagaimana Hawking (diperankan Redmayne) kuliah di Cambridge hingga digerogoti penyakit saraf kronis sejak usia 21 tahun. Dukungan Jane (diperankan Jones) yang tidak kenal lelah, akhirnya membuat Hawking berhasil menyelesaikan karya ilmiahnya.
Redmayne berhasil meraih penghargaan Best Actor di Academy Awards (Oscar) 2015 atas perannya sebagai fisikawan luar biasa ini.
Hebatnya, Hawking menciptakan karya-karya pengetahuan terpenting sepanjang sejarah peradaban di saat dirinya terkena sklerosis lateral amiotrofik (ALS). Penyakit yang membuatnya lumpuh dan harus mengandalkan kursi roda untuk aktivitasnya tersebut,ternyata tak menghalanginya untuk terus berkarya. Meski untuk menulis ia harus dibantu voice synthesizer yang terhubung pada sebuah komputer, tapi tekadnya sangat besar untuk terus berkarya, mengatasi keterbatasannya tersebut.
Kisah kehidupan Stephen Hawking, antara lain diceritakan dalam film “The Theory of Everything”, yang rilis November 2014 lalu. Ceritanya diangkat dari buku “Travelling to Infinity: My Life with Stephen” karya Jane, istri Hawking, dan dibintangi oleh Eddie Redmayne serta Felicity Jones.
Digambarkan, bagaimana Hawking (diperankan Redmayne) kuliah di Cambridge hingga digerogoti penyakit saraf kronis sejak usia 21 tahun. Dukungan Jane (diperankan Jones) yang tidak kenal lelah, akhirnya membuat Hawking berhasil menyelesaikan karya ilmiahnya.
Redmayne berhasil meraih penghargaan Best Actor di Academy Awards (Oscar) 2015 atas perannya sebagai fisikawan luar biasa ini.
Inspirasi dari Hawking
1. Jangan menyerah dalam bekerja. Bekerja memberikan makna dan tujuan hidup. Kehidupan kosong tanpa itu.
1. Jangan menyerah dalam bekerja. Bekerja memberikan makna dan tujuan hidup. Kehidupan kosong tanpa itu.
2. Selalu ingat untuk memandang tinggi ke bintang, bukan melihat ke bawah. Coba untuk mencerna apa yang kamu lihat dan tentang apa yang membuat semesta ada. Manusia hidup di planet kecil, (yang mengorbit) pada sebuah bintang yang sangat biasa. Tapi kita dapat mencoba memahami alam semesta. Itulah yang membuat kita sangat istimewa.
3. Jika Anda cukup beruntung untuk menemukan cinta, ingat itu ada dan jangan membuangnya.
4. Seberapa pun sulitnya kehidupan, selalu ada hal yang bisa kita lakukan dan sukses pada bidang tersebut.
0 Response to "Inspirasi dari Stephen Hawking"