Betapa Indahnya Jika Kita Belajar Memaafkan
Mungkin anda sudah mengenal sosok Abraham Lincoln Presiden Amerika yang ke XVI, Sosok pemimpin dan tokoh inspiratif yang dimiliki bangsa Amerika. Ternyata, sebelum menjabat sebagai presiden Amerika Serikat, ada salah satu kisah dalam perjalanan hidupnya yang mengajarkan betapa indahnya jika kita belajar memaafkan. Kisahnya yang satu ini mampu memberikan kita sebuah pelajaran hidup yang sangat berharga bahwa tiada hal yang lebih indah selain mau memaafkan.
Sewaktu menjadi seorang pengacara muda, Abraham
Lincoln tidak segan untuk diskusi dengan pengacara lainnya ketika mendapat
sebuah kasus untuk ditangani . Akan tetapi, suatu hari dia diperlakuan dengan
tidak menyenangkan ketika sedang menunggu diruang tunggu untuk menemui seorang
pengacara senior. Dia mendengar jawaban yang dilontarkan oleh pengacara senior
tersebut ketika tahu kalau Lincoln lah yang akan menemuinya. Senior itu
meremehkan kedatangannya dan lalu menyuruh orang lain untuk mengusirnya.
Pengacara itu bahkan menyebut Lincoln dengan sebutan monyet kaku.
Lincoln pun pura-pura tidak mendengar hujatan
yang dilontarkan dan mencoba tetap tenang. Perlakuan tidak menyenangkan dari
pengacara senior itu ternyata tidak berhenti begitu saja. Pengacara itu
mengabaikan keberadaan Lincoln di pengadilan dan dengan mudahnya menyelesaikan
kasus yang mereka tangani. Meskipun diperlakukan seperti itu, Lincoln justru
berdecak kagum melihat penanganan kasus yang dilakukan seniornya. Dia kagum
dengan daya nalar dan argumen kuat nan lengkap dari seniornya itu. Selesai
persidangan, Lincoln pun pulang dengan semangat baru untuk belajar lebih giat
lagi.
Waktu pun berlalu dan akhirnya Lincoln berhasil
duduk di bangku presiden. Dia mengangkat seseorang diantara para kritikus
utamanya yang bernama Edwin Stanton, untuk menjadi Sekretaris Perang. Dan
rupanya, beliau adalah pengacara senior yang pernah berbuat tidak menyenangkan
pada dirinya dulu. Meskipun begitu, Lincoln tidak memilih untuk mengingat
hinaan yang didapatnya melainkan dia merasa kalau Stanton memang seorang
pengacara cerdas yang dibutuhkan oleh negaranya.
Di hari saat Lincoln meninggal, Stanton berucap
kalau Lincoln adalah sebuah mutiara yang dimiliki oleh peradaban karena hanya
orang yang berkarakter dan mau memaafkanlah yang mampu bangkit dari penghinaan yang
didapatnya.
Dari kisah di atas, kita bisa belajar betapa
indahnya kalau kita mau belajar memaafkan. Dengan belajar memaafkan, kita tidak
akan membiarkan perlakuan buruk orang lain tersebut mempengaruhi cara kita
bersikap. Kita seharusnya membalas perlakuan buruknya itu dengan tetap berbuat
baik. Memang tidak mudah tapi bukan suatu hal yang mustahil pula. Anggaplah hal
itu sebagai cambuk agar kita dapat bertahan hidup dan meraih kesuksesan apapun
medan yang akan kita hadapi.
Tetaplah semangat!
0 Response to "Betapa Indahnya Jika Kita Belajar Memaafkan"